KTC (Kaizen T-shirt Company)
Rabu, 05 September 2012
Selasa, 05 Juni 2012
Company Profile KTC
#KAOS OBLONG#
Sepintas lalu, kaos mungkin bukan merupakan barang yang istimewa. Namun seiring perjalanan waktu, produk ini telah bergeser dari posisinya dari sekedar pakaian dalam menjadi pakaian santai, media komunikasi dan kampanye hingga sebagai wujud ekspresi pribadi pemakainya. Bagi sebagian orang, kaos bisa menjadi gambaran dan identitas pemakainya, maka pemilihan desain kaos pun mulai dipengaruhi oleh berbagai karakter, ada yang memilih tema musik, politik, kritik social, sebagai perwujudan eksistensi sebuah komunitas, bahkan bisa sebagai identitas sebuah kawasan / tempat yang mempunyai ciri khas (pariwisata), yang selain berfungsi sebagai produk pakai juga sekaligus souvenir, gift ataupun oleh-oleh (buah tangan / cinderamata).
#LATAR BELAKANG & FILOSOFI#
Kabupaten Sumbawa Barat tidak bisa lepas dari konsep komplek “Kemutar Telu Center (KTC)” sebagai pusat peradaban KSB. Kemutar Telu artinya “Tiga Daerah Kerajaan” (de drie vasalstaten), merujuk pada tiga daerah kerajaan Sumbawa (Samawa) yaitu daerah Taliwang, Seran (Seteluk), dan Jereweh.
Awalnya, bukan Kemutar Telu tapi Kemutar Empat (de vier kamutar-landen), di mana daerah Selaparang (Lombok) pada masa lalu termasuk juga ke daerah kerajaaan Sumbawa. Namun, setelah Selaparang ditaklukkan oleh Kerajaan Karangasem Bali pada tahun 1641, maka yang tertinggal hanya 3 daerah saja yang dikuasai Kerajaan Sumbawa. Maka, dikenallah istilah “Kemutar Telu”.
Kemutar Telu sebagai pusat peradaban Kabupaten Sumbawa Barat sebagai kabupaten baru hasil pemekaran dari Kab. Sumbawa 8 tahun lalu adalah upaya kembali pada sejarah, yaitu untuk kembali pada zaman bersinarnya Kerajaan Sumbawa pada masa lalu. Kini, Kemutar Telu dijadikan pusat yang disebut Kemutar Telu Center (KTC), pusat pemerintahan dan juga pusat budaya.
KTC terdiri dari delapan sudut dan dibangun di atas tanah seluas 48,2 ha. Jika dilihat dari udara bentuknya menyerupai bintang segi delapan. Bintang segi delapan ini mengacu pada filosofi kejayaan Islam pada masa Cordova. Cordova merupakan ibukota Spanyol, karena Islam di negara itu sempat berjaya sekitar 800 tahun. Bintang segi delapan juga berarti bahwa masyarakat Sumbawa Barat sangat terbuka dengan dunia luar.
Di sebelah Barat KTC searah kiblat adalah masjid Darussalam sebagai pusat dari seluruh gedung yang ada. Ini jelas menunjukkan bahwa pusat semua aktivitas adalah kembali pada nilai-nilai moral agama. Mesjid Darussalam juga berdiri sangat megah. Dengan bangunan 3 lantai: lantai dasar untuk tempat parkir yang sangat luas layaknya tempat parkir di mall-mall, lantai 2 dan 3 untuk aktivitas shalat, pengajian, dan aktivitas keagamaan lain.
Arah linear yang berhadapan dengan masjid Darussalam di antaranya Graha Praja (Gedung Administrasi/Gedung Sekda), Graha Fitrah (Gedung Bupati) dan Tugu Syukur yang berdiri di tengah-tengah KTC sebagai monumen untuk mengingatkan rasa syukur pada Tuhan atas semua anugerah pada masyarakat Sumbawa Barat.
Kaizen T-shirt Company (KTC), kata Kaizen berasal dari 2 kata, yaitu Kai yang berarti berkesinambungan dan Zen yang berarti perbaikan. Secara harfiah makna Kaizen adalah perbaikan secara berkelanjutan (continual improvement). Kata ini adalah sebuah evolusi yang lahir dari kata bushido serta makoto yang artinya adalah bersungguh-sungguh sampai cita-citanya tercapai. Para samurai Jepang, bahkan rela melakukan hara-kiri (bunuh diri dengan merobek perutnya dengan sebilah pedang) bila tugas yang diembankan kepadanya tidak terlaksana. Semangat inilah yang telah menjadi bara api bagi masyarakat Jepang, sebuah kata ajaib yang terus menggelorakan semangat kesungguhan untuk mencapai perbaikan dari waktu ke waktu.
Dari hal ini maka singkatan KTC diangkat dan diabadikan menjadi sebuah merek produk dari Kaizen T-shirt Company yang dipersembahkan untuk menambah ciri khas dan ikon baru bagi Kabupaten Sumbawa Barat.
#PRODUK#
KTC (Kaizen T-shirt Company) sebuah merek produk berupa kaos oblong sebagai penjualan utama, mengangkat nilai-nilai seni, budaya, lingkungan, pariwisata, obrolan dan kehidupan masyarakat serta hal-hal lain yang berkaitan dengan Sumbawa melalui desain-desain yang tematis dan berkarakter, memenuhi kaidah-kaidah desain dan estetika, ditampilkan dengan jenis huruf / tipografi yang jelas, gambar / ilustrasi yang mudah dimengerti, kata-kata yang berkesan serius maupun humor dan prodi / plesetan, dimaksudkan untuk memberi pengaruh, sarana berbagi rasa, ekpresi diri bahkan memberi spirit bagi pemakainya. Harapan kedepan, KTC lebih berkembang, menjual produk merchandising lebih beragam, menjadi alternative baru, sebagai souvenir atau buah tangan yang mempunyai ciri khas dan menjadi identitas Kabupaten Sumbawa Barat.
Sepintas lalu, kaos mungkin bukan merupakan barang yang istimewa. Namun seiring perjalanan waktu, produk ini telah bergeser dari posisinya dari sekedar pakaian dalam menjadi pakaian santai, media komunikasi dan kampanye hingga sebagai wujud ekspresi pribadi pemakainya. Bagi sebagian orang, kaos bisa menjadi gambaran dan identitas pemakainya, maka pemilihan desain kaos pun mulai dipengaruhi oleh berbagai karakter, ada yang memilih tema musik, politik, kritik social, sebagai perwujudan eksistensi sebuah komunitas, bahkan bisa sebagai identitas sebuah kawasan / tempat yang mempunyai ciri khas (pariwisata), yang selain berfungsi sebagai produk pakai juga sekaligus souvenir, gift ataupun oleh-oleh (buah tangan / cinderamata).
#LATAR BELAKANG & FILOSOFI#
Kabupaten Sumbawa Barat tidak bisa lepas dari konsep komplek “Kemutar Telu Center (KTC)” sebagai pusat peradaban KSB. Kemutar Telu artinya “Tiga Daerah Kerajaan” (de drie vasalstaten), merujuk pada tiga daerah kerajaan Sumbawa (Samawa) yaitu daerah Taliwang, Seran (Seteluk), dan Jereweh.
Awalnya, bukan Kemutar Telu tapi Kemutar Empat (de vier kamutar-landen), di mana daerah Selaparang (Lombok) pada masa lalu termasuk juga ke daerah kerajaaan Sumbawa. Namun, setelah Selaparang ditaklukkan oleh Kerajaan Karangasem Bali pada tahun 1641, maka yang tertinggal hanya 3 daerah saja yang dikuasai Kerajaan Sumbawa. Maka, dikenallah istilah “Kemutar Telu”.
Kemutar Telu sebagai pusat peradaban Kabupaten Sumbawa Barat sebagai kabupaten baru hasil pemekaran dari Kab. Sumbawa 8 tahun lalu adalah upaya kembali pada sejarah, yaitu untuk kembali pada zaman bersinarnya Kerajaan Sumbawa pada masa lalu. Kini, Kemutar Telu dijadikan pusat yang disebut Kemutar Telu Center (KTC), pusat pemerintahan dan juga pusat budaya.
KTC terdiri dari delapan sudut dan dibangun di atas tanah seluas 48,2 ha. Jika dilihat dari udara bentuknya menyerupai bintang segi delapan. Bintang segi delapan ini mengacu pada filosofi kejayaan Islam pada masa Cordova. Cordova merupakan ibukota Spanyol, karena Islam di negara itu sempat berjaya sekitar 800 tahun. Bintang segi delapan juga berarti bahwa masyarakat Sumbawa Barat sangat terbuka dengan dunia luar.
Di sebelah Barat KTC searah kiblat adalah masjid Darussalam sebagai pusat dari seluruh gedung yang ada. Ini jelas menunjukkan bahwa pusat semua aktivitas adalah kembali pada nilai-nilai moral agama. Mesjid Darussalam juga berdiri sangat megah. Dengan bangunan 3 lantai: lantai dasar untuk tempat parkir yang sangat luas layaknya tempat parkir di mall-mall, lantai 2 dan 3 untuk aktivitas shalat, pengajian, dan aktivitas keagamaan lain.
Arah linear yang berhadapan dengan masjid Darussalam di antaranya Graha Praja (Gedung Administrasi/Gedung Sekda), Graha Fitrah (Gedung Bupati) dan Tugu Syukur yang berdiri di tengah-tengah KTC sebagai monumen untuk mengingatkan rasa syukur pada Tuhan atas semua anugerah pada masyarakat Sumbawa Barat.
Kaizen T-shirt Company (KTC), kata Kaizen berasal dari 2 kata, yaitu Kai yang berarti berkesinambungan dan Zen yang berarti perbaikan. Secara harfiah makna Kaizen adalah perbaikan secara berkelanjutan (continual improvement). Kata ini adalah sebuah evolusi yang lahir dari kata bushido serta makoto yang artinya adalah bersungguh-sungguh sampai cita-citanya tercapai. Para samurai Jepang, bahkan rela melakukan hara-kiri (bunuh diri dengan merobek perutnya dengan sebilah pedang) bila tugas yang diembankan kepadanya tidak terlaksana. Semangat inilah yang telah menjadi bara api bagi masyarakat Jepang, sebuah kata ajaib yang terus menggelorakan semangat kesungguhan untuk mencapai perbaikan dari waktu ke waktu.
Dari hal ini maka singkatan KTC diangkat dan diabadikan menjadi sebuah merek produk dari Kaizen T-shirt Company yang dipersembahkan untuk menambah ciri khas dan ikon baru bagi Kabupaten Sumbawa Barat.
#PRODUK#
KTC (Kaizen T-shirt Company) sebuah merek produk berupa kaos oblong sebagai penjualan utama, mengangkat nilai-nilai seni, budaya, lingkungan, pariwisata, obrolan dan kehidupan masyarakat serta hal-hal lain yang berkaitan dengan Sumbawa melalui desain-desain yang tematis dan berkarakter, memenuhi kaidah-kaidah desain dan estetika, ditampilkan dengan jenis huruf / tipografi yang jelas, gambar / ilustrasi yang mudah dimengerti, kata-kata yang berkesan serius maupun humor dan prodi / plesetan, dimaksudkan untuk memberi pengaruh, sarana berbagi rasa, ekpresi diri bahkan memberi spirit bagi pemakainya. Harapan kedepan, KTC lebih berkembang, menjual produk merchandising lebih beragam, menjadi alternative baru, sebagai souvenir atau buah tangan yang mempunyai ciri khas dan menjadi identitas Kabupaten Sumbawa Barat.
Langganan:
Postingan (Atom)